kecanduan main game jika frekuensi bermainnya lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan setiap kali bermain sampai lebih dari dua jam.
Btw moms, jangan lupa! Sesama teman kadang anak pun kadang saling mengkopi games, jika sedang bermain dirumah, sesekali lihat lah anak ketika sedang bermain, games apakah yang sedang dimainkan, untuk balita anda bisa selalu mendampinginya.
Artikel Selanjutnya >>> Apa aja sih manfaat Games buat anak?
Kalau kemarin Flashpacker Family- 13 Tips Liburan Ke luar negeri Bersama Balita part 1 dan part 2 membahas persiapan awal dari mulai menyiapkan si kecil,berburu tiket,mempelajari negara tujuan, untuk tips yang terakhir kali ini adalah membahas memilih budget hotel atau... baca selengkapnya
Setelah kemarin Flashpacker Family-Tips traveling Ke luar negeri Bersama Balita – Part 1 membahas tentang apa itu flashpackers, tips persiapan liburan buat si kecil, saatnya lanjut untuk tips berikutnya… Yuk disimak… 5. Tentukan dan pelajari Negara tujuan Kita pasti punya keinginan... baca selengkapnya
Pingin liburan ke luar negeri tapi bingung karena punya balita? atau karena mikir ongkosnya yang mahal? Eits, jangan berkecil hati dulu moms… Mommy bisa kok Traveling/Liburan Ke luar negeri Bersama Balita dengan budget hemat. Jadi jangan mikir yang berat –... baca selengkapnya
Terkadang kita mengalami stres saat mengajak balita dalam penerbangan, karena balita yang sedang aktif tak mau tenang selama perjalanan. Ditambah lagi dengan hal-hal lain yang membuat repot. Naik pesawat bersama balita tentu memerlukan beberapa persiapan yang matang agar penerbangan... baca selengkapnya
Fenomena permainan video games terutama dikalangan anak-anak sekarang sudah meresahkan orang tua, pasalnya banyak anak yang mulai kecanduan bermain games. Anak bermain games memang mempunyai beberapa manfaat (kecuali games M-rated/18+) Tetapi jika menjadi kecanduan tentu menjadi tidak baik. Berikut adalah... baca selengkapnya
Menurut Sussy Yusna Dewi psikiater anak dan remaja RSJ Soeharto Heerjan ciri-ciri kecanduan game di antaranya adalah jika jam bermain game anak makin meningkat, anak menunjukkan ekspresi permusuhan dan marah jika jam bermain gamenya dikurangi atau dihentikan, dalam kasus yang lebih berat anak menjadi lupa waktu, lupa makan serta enggan bersosialisasi dengan keluarga dan teman serta tidak mau sekolah.
Dampaknya, anak menjadi sulit berkonsentrasi, dalam kasus yang lebih berat Saking asiknya anak bermain game, mereka lebih memilih untuk bermain hingga berjam-jam dari pada makan, mengabaikan rasa lapar dan haus serta kebutuhan sosialisasi dengan orang lain, jika sudah kecanduan bermain games anak juga cenderung menunjukkan ekspresi permusuhan dan marah jika jam bermain gamenya dikurangi/dihentikan, Jika hal ini terjadi anak sudah mengarah ke kecanduan game atau sering di sebut game addiction.
Luapan emosi dan kesenangan ketika anak bermain game dimana anak dapat memasuki suatu dunia baru yang sangat berbeda dari dunia nyata. Anak dapat memilih menjadi penjahat, menjadi kontraktor yang membangun sebuah kota hingga menjalani semua ritual kehidupan orang dewasa atau menjadi super hero.
Pada anak yang kecanduan game, dia terlihat sulit memisahkan emosi dan perasaan dirinya sendiri dengan tokoh imajiner yang dimainkannya. Dan hal ini mengarah kepada kenyaman anak di dunia virtual daripada di dunia nyata. Sehingga anak menganggap makan, minum dan tidur adalah gangguan. Begitu juga perangai anak bisa berubah mengikuti tokoh dalam game tersebut. Sehingga tidak jarang, terlontar umpatan, kata -kata kasar hingga istilah orang dewasa yang tidak sesuai dengan umurannya.
Jika orang tua menyadari kalau sang anak sudah kecanduan bermain games, seharusnya tidak dianggap enteng karena bisa merusak otak.
Dari sebuah jurnal psikologi, para peneliti juga meneliti efek game terhadap sikap dan otak anak-anak. Anak-anak yang kecanduan game jadi kehilangan sense of struggle.
Permainan game yang hanya mengandalkan pencapaian poin tertinggi dan semangat mengalahkan para pesaing dengan berbagai cara membuat anak-anak tidak peka terhadap nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat seperti toleransi, menghargai sesama, kejujuran dan menjunjung fair play. Anak-anak lama-lama akan berlaku curang tanpa merasa bersalah agar bisa menang. Setelah otak anak-anak yang kecanduan game ini discanning ternyata ada simpul otak yang menilai nilai baik dan buruk, areanya mengecil bahkan hilang.
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/06/
antara-game-kecanduan-dan-kerusakan-otak-pada-anak-531290.html
Lalu hal apakah yang sebaiknya dilakukan orang tua jika anak mulai kecanduan bermain games?
Simak beberapa tips berikut ini :
1. yang perlu orang tua lakukan adalah jangan langsung melarang anak total berhenti main game. Karena anak banyak akal. JIka dia di larang di rumah, maka dia akan lari ke warnet atau rumah teman / tetangga sehingga berakibat orangtua tidak bisa mengawasi apa yang dilakukannya.
2. hindari perilaku otoriter, jangan larang anak bermain game dengan merebut paksa alat game miliknya. Tindakan ini hanya menghentikan sementara kebiasaan. Sebaliknya, hal ini bisa membuat anak “lebih berani” dan balik memusuhi Anda.
3. ajak bicara baik-baik luangkan waktu untuk anak dan ajak bicara baik-baik dan buat perjanjian mereka hanya bisa bermain game di waktu libur.
4. alihkan perhatian, coba alihkan perhatian anak dengan beragam kegiatan sehingga hari mereka menjadi padat. Bisa les basket, vokal, atau bahasa. Tapi setelah itu bawa mereka berjalan-jalan untuk merefresh pikiran. Semoga dengan cara ini pikiran mereka teralihkan dari game.
5. seleksi jenis game, pilih game yang sesuai dengan usia anak. Game yang bisa merangsang daya nalar, pengetahuan, menghibur, imajinasi dan kreatifitas anak. Hindari game yang mengandung kekerasan seperti adegan orang berkelahi.
Yang terkadang menyedihkan bagi saya adalah, sebagian besar games yang dimainkan anak adalah games-games yang seharusnya tidak dimainkan pada usia mereka, seperti ini contohnya (lihat yang saya tandai lingkaran merah) :
Games di samping adalah salah satu games yang paling banyak dimainkan anak-anak di indonesia,bahkan oleh anak-anak usia 6-7 tahun, FYI sebentar lagi Grand Theft Auto V akan dirilis, game ini terkenal karena kekerasan dan tayangan se** bebasnya, di games tersebut banyak berisi kekerasan, penuh pertumpahan darah, para tokohnya sering berbahasa kasar, dan memperlihatkan isi yang mengarah pada se**, agak memunculkan ketelanjangan, dan menampilkan secara terbuka penggunaan alkohol dan minuman keras, memang games games ber label M-rated/18 tahun, menawarkan aksi yang lebih seru dan menegangkan. (karena saya selaku orang tua pernah mencoba memainkannya :p )
bahkan Presiden ESRB, selaku badan pemeringkat perangkat lunak permainan video, Patricia Vance mengatakan, permainan itu biasanya diminati mereka yang berusia 30 tahun bukan para remaja, karena isinya memang tidak sesuai untuk remaja.
Terus Games apa dong yang cocok buat anak saya ? okey.. lihat baik-baik gambar dibawah ini :
jika ayah/bunda membelikan games untuk anak pastikan tidak membelikan games yang berlogo M atau A, karena games dengan logo tersebut adalah games yang biasanya cocok untuk dewasa / 18 tahun keatas, karena biasanya banyak mengandung banyak unsur kekerasan , belilah games yang berlogo misal eC =Early Childhood, E=everyone,
logo tersebut bisa di lihat dicover depan games/cover belakang games. jika tidak menemukan tinggal browsing di internet judul games tersebut.
6. Tips terakhir dari keikidscorner, cobalah untuk berkaca kepada diri sendiri. Apakah kedua orangtua sudah cukup memberikan waktu dan perhatian untuk anak? Atau malah saya keasyikan dengan dunia saya karena anak juga asik dengan dunianya sendiri? Jika beberapa pertanyaan diatas adalah “iya” cobalah untuk berubah.
Cari cara komunikasi yang baik dengan anak, pahami kebutuhan serta bahasa anak seperti cari tahu games favorit nya sebagai ice breaking. Jika orangtua tidak bisa menyelami dunia anaknya dan keadaan semakin memanas dan konflik makin tajam, saatnya orangtua meminta saran profesional. Seorang konselor ahli mempunyai beragam cara untuk merekatkan kembali hubungan yang mulai renggang.
Oke mom’s and dad’s selamat berburu games edukatif buat anak yah..! buat referensi mungkin bisa baca-baca artikel ini :
10 Games Edukatif Android-IOS/Ipad Gratis dan Seru Untuk Si KecilArtikel Selanjutnya >>> Apa aja sih manfaat Games buat anak?
Flashpacker Family- 13 Tips Liburan murah ke luar negeri Bersama Balita – Part 3
18 May , 2013 , Kategori : Blog
Flashpacker Family- 13 Tips Liburan Ke luar negeri Bersama Balita – Part 2
4 May , 2013 , Kategori : Blog
Flashpacker Family – 13 Tips Liburan Ke luar negeri Bersama Balita – Part 1
30 April , 2013 , Kategori : Blog
Tips Persiapan Mengajak Balita Pertama Kali Naik Pesawat
19 March , 2013 , Kategori : Blog
Ciri-Ciri Anak Kecanduan Games dan 6 Tips Cara Mengatasinya
19 February , 2013 , Kategori : Blog